PENERAPAN TEKNOLOGI KANDANG ANTI BANJIR DI DESA BOJOASRI, KECAMATAN KALITENGAH, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.30736/jy.v9i2.30Keywords:
Desa Bojoasri, Kambing, Kandang anti banjirAbstract
Kandang anti banjir merupakan sebuah temuan teknologi dalam rangka pencegahan kerugian usaha peternakan kambing di daerah aliran Sungai Bengawan Solo (Wachid et al.
2009). Desa Bojoasri Kecamatan Kalitengah adalah salah satu Desa di Kabupaten Lamongan yang terkena dampak banjir stiap tahunnya. Banjir tersebut merupakan banjir tahunan yang menyebabkan banyak kerugian dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Salah satu usaha peternakan yang banyak merugi adalah peternakan kambing. Oleh  karena  itu  penting dilakukan  pada  program  diseminasi  produk  teknologi  ke masyarakat ini dengan judul “PENERAPAN TEKNOLOGI KANDANG ANTI BANJIR DI DESA BOJOASRI, KECAMATAN KALITENGAH, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMURâ€.
Target  yang diharapkan  pada  kegiatan  ini  meliputi:  Anggota  kelompok  mitra mampu membuat kandang yang aman dari bahaya banjir yaitu kandang anti banjir sebagai pencegahan kerugian usaha peternakan kambing. Mampu membuat awetan pakan berbasis bahan pakan lokal meliputi; pakan silase, pakan konsentrat dan fermentasi gedebok pisang. Mampu mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik berbasis bakteri lokal menggunakan metode fermentasi. Serta, tersedianya kandang anti banjir dan sarana produksi ternak di tingkat kelompok mitra berjumlah 10 unit sehingga kerugian akibat banjir pada sektor ternak Kambing dapat ditekan. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: pengusul program, kelompok ternak “Asriâ€, karang taruna Desa Bojoasri, mahasiswa dan teknisi.
Satu unit kandang dibangun dengan ukuran 2 m x 2 m sehingga luasannya 4 m2. Jika
diameter silinder bambu adalah 10 cm; untuk membuat lantai ukuran 2  x  2 meter maka diperlukan bambu dengan panjang 2 meter sebanyak 20 batang. Satu bambu mempunyai volume = ∠x r2 x t = 3,14 x 52cm x 200cm = 15.700 cm3 = 0,0157 m3. sehingga volume 20 batang bambu adalah 20 x 0,0157 m3  = 0.314 m3. Besarnya gaya keatas (Fa) bisa dihitung:  Fa  = Â Ï v  g  =  1000  kg/m3  x  0.314  m3  x  9,81  N/Kg =  3.080,34  N.  Jika dikonversikan dalam kilogram : 3.080,34 N dibagi 9,81N/Kg = 314 Kg.  Berdasarkan perhitungan tersebut maka berat maksimal yang bisa ditahan oleh gaya keatas adalah kurang dari 314 Kg. Jika rata-rata berat kambing adalah 40 Kg maka berat 3 ekor kambing adalah 120 Kg. Sehingga rakit ini bisa digunakan sebagai lantai pada kandang panggung dengan kapasitas 7 ekor kambing, namun dengan luasan 4 m2, maka kambing yang dapat ditampung adalah 4 ekor kambing mengingat satu ekor kambing membutuhkan luasan 1 m x 1 m tanpa sekat.
Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah: Jurnal Ilmiah/ prosiding nasional tentang penerapan teknologi tepat guna, kandang anti banjir untuk mencegah kerugian usaha peternakan kambing di Desa Bojoasri Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Publikasi media massa tentang kandang anti banjir untuk mencegah kerugian usaha peternakan kambing di Desa Bojoasri Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Seperangkat kandang anti banjir berjumlah 10 unit di Desa Bojoasri, Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Peningkatan penerapan  iptek  lanjutan  di  masyarakat  (manajemen pakan  ketika terjadi  banjir  yaitu dengan membuat pakan awetan: pakan silase rumput dan fermentasi gedebok pisang; serta manajemen pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik berbasis bakteri lokal menggunakan metode fermentasi).
Downloads
References
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2018. Produk Pakan. http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=bl og-single&p=280&lang=id Diakses pada 25 Agustus 2018.
Litbang Pertanian. 2018. Pengawetan hiajauan
dengan cara silase untuk pakan ternak ruminansia. http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/ index.php/info-teknologi/714-pengawetan-hijauan-dengan-cara-silase-untuk-pakan-ternak-ruminansia Diakses pada 21 Oktober 2018.
Pengmas Fapet Unisla. 2016. Desinfeksi kendang massal di Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan. Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan pada 25-28 Agustus 2016.
Pioner Development Foundation. 1991. Silage
Technology. A.Trainers Manual. Pioner Development Foundation for Asia and The Pacific Inc. :15 – 24.
Qoyum S, Ratna KD, Dyanovita A. 2018. Kualitas fisik dan palatabilitas silase batang pisang (Musa paradisiaca) sebagai pakan domba ekor gemuk. Jurnal Ternak. Vol 5. No.2.
Wachid A, Prawiyanto KD, Wahyuni. 2009. Kandang Anti Banjir Untuk Mencegah Kerugian Usaha Peternakan Kambing Di Daerah Aliran Suangai Bengawan Solo.Lamongan: UNISLA pr.