Variasi Fenotipe, Korelasi dan Regresi Morfometri Calon Induk Kelinci di Desa Nongko Sewu Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
DOI:
https://doi.org/10.30736/jy.v11i1.67Keywords:
Bobot badan, Ukuran tubuh, KelinciAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi fenotipe, korelasi dan regresi fenotipe morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci di Desa Nongko Sewu Tumpang Malang. Penelitian ini menggunakan ternak kelinci calon induk berumur 9 bulan yang terdiri dari kelinci New Zealand White (NZW) 14 ekor, Flamish Giant (FG) 20 ekor dan kelinci Lokal (L) 20 ekor. Peralatan penelitian terdiri dari  alat ukur dalam satuan centimeter, timbangan, keranjang tempat kelinci dan alat recording untuk menulis dan dokumentasi gambar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot badan (BB), dan ukuran tubuh (lingkar dada atau LD dan panjang badan atau PB). Data yang diperoleh ditabulasikan dalam bentuk table dan dianalisis dengan korelasi dan regresi sederhana melalui software SPSS version 16.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi fenotipe, korelasi dan regresi morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci adalah bernilai positif. Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri LD dari berbagai induk kelinci adalah 24,36 ± 0,82 cm dan 0,67 (NZW); 22,98 ± 0,79 cm dan 0,62 (FGL); 21,65 ± 2,26 cm dan 5,11 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri PB dari induk kelinci adalah 27,32 ± 0,91cm dan 0,82 (NZW); 25,00 ± 0,65 cm dan 0,42 (FGL); 22,15 ± 1,48 cm dan 2,19 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada sifat BB dari berbagai induk kelinci adalah 2,46 ± 0,31 kg dan 0,10 (NZW); 2,40 ± 0,15 kg dan 0,02 (FGL); 1,96 ± 0,16 kg dan 0,03 (L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan PB (X) adalah 0,053 dan -0,231 (NZW); 0,158 dan -0,398 (FGL); 0,198 dan 0,445 (L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan LD (X) adalah 0,105 dan 0,324 (NZW); 0,007 dan -0,086 (FGL); 0,038 dan 0,196 (L). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara BB dengan PB dan BB dengan LD kecuali pada calon induk L yaitu hubungan nyata (P < 0,05) antara BB (X) dan PB (Y) dengan persamaan regresi Y=0,906+0,048X. Kesimpulan variasi fenotipe LD dan PB calon induk kelinci L paling tinggi dibandingkan dengan calon induk kelinci NZW dan FGL, sedangkan variasi fenotipe BB paling tinggi pada calon induk NZW. Nilai korelasi dan determinasi hubungan sifat morfometri pada calon induk NZW, FGL dan L kategori sangat rendah sampai rendah keeratannya. Bobot badan calon induk kelinci Lokal bisa diduga dari panjang badan dengan persamaan regresi BB=0,906 + 0,048 PB.
Downloads
References
Acs, V., K. Szendo, H. Garreau, T. Donko, Z. Matics, and I. Nagy. 2018. Application possibilities of selection indices in Pannon White rabbits breeding program. Italia journal of Animal Scince. 17(4): 884-889.
Akinsola, O. M., B. I. Nwagu, M. Orunmuyi1, G. T. Iyeghe-Erakpotobor, E. D. Eze, O. T. F. Abanikannda, O. Onaadepo, E.U. Okuda and U. Louis. Prediction of bodyweight from body measurements in rabbits using principal component analysis. Annals of Biological Sciences. 2014, 2 (1):1-6
Burhanuddin, M. 2012. Koefisien korelasi, Signifikansi dan Determinasi. https://alvin burhani.wordpress.com/2012/06/28/koefisien-korelasi-signifikansi-determinasi/
Carneiro, M., S. Afonso, A. Geraldes, H. Garreau, G. Bolet, S. Boucher, A. Tircazes, G. Queney, M.W. Nachman, and N. Ferrand. The Genetic Structure of Domestic Rabbit. Molecular Biology and Evolution. 28(6):1801-1816.
Daija, A., L. Papa, and K. Kume. 2010. Local Differentiation of Albanian Rabbit Populations. Journal of Tekirdag Agricultural Faculty. Vol. 2: 187-190.
Egena, S. S.A, Akpa, G. N, Aremu, A. And Alemede, I. C. 2014. Sources of Shared Variability In Body Weight And Linear Body Measurement Traits of Two Breeds of Rabbit. International Journal of Plant, Animal And Environmental Sciences. Vol 4: 141-145.
Fadli, M. Z., M. Mudawamah, and O. R. Puspitarini. 2019. Productivity of Angora rabbits under exogenous PMSG and HCG. 4(6):343-348.
Fadli, M. Z., M. Mudawamah, O. R. Puspitarini and G. Ciptadi. 2018. Superiority Of Filial Rabbits Derived From Purebred And Indonesian Localbred Based On Phenotype And Genotype. International Journal of Agriculture, Environment and Bioresearch. Vol. 3: 406-612. http://ijaeb.org/uploads2018/AEB_03_286.pdf
Fafarita, L., 2006. Karakteristik Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Kelinci Flemish Giant, English Spot, dan Rex di Kabupaten Magelang, Program Studi Teknologi produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Hassen, A., D. E. Wilson. R. Rouse dan G. R. Tait Jr. 2004. Use of Linear and Non-Linear Growth Curves to Describe body weigt Changes of Young Angus Bull and Haifers. Lowa State University Animal Industri Report
Ibrahim, M.K., M.M. Iraqi, S.H. Hasan, A.S. El-Deghadi. 2007. Crossbreeding genetic effects for growth and liveability traits in rabbit raised under hot climate conditions.
Ragab, M. J.P. Sanchez, C. Minguez, M. Baselga. 2016. Crossbreeding Effects On Rabbit Reproduction From Four Maternal Lines Of Rabbits. Animal. 10(7):1086-1092.
Rohimah, Mudawamah, dan S. Susilowati. 2017. Hubungan Karakter Kuantitatif Ukuran Tubuh pada Berbagai Bangsa Pejantan Kelinci. 2(2):1-5.
Sartika, T., 2005. Komoditi kelinci peluang agribisnis peternakan. Seminar Nasional Agribisnis Peternakan dan Perikanan pada Pelita VI. Media. Edisi Khusus: 397-398.
Simonova, M.P. L. Chrastinova, J. Mojto, A. Laukova, R. Szaboova, and J. Rafay. 2010. Quality of Rabbit Meat and Phyto-Additives. Czech J. Food Sci. Vol. 28, 2010, No. 3: 161–167
Wang, J., S. Yuan, M.A. Elzo, X. Jia, S. Chen, and S. Lai. Comparison Of Carcass And Meat Quality Traits Among Three Rabbit Breeds. Korean J. Food Sci. Anim. Resour. 36 (1):84-89.
Zotte, A.D. 2002. Perception of rabbit meat and major factors influencing the rabbit carcass and meat quality. Livestock Production Science 75(1):11-32